Khawatir dengan meningkatnya penggunaan internet di antara para pengikut mereka, rabbi Yahudi ultra-Ortodoks melancarkan kempen perang terhadap World Wide Web (internet) kerana boleh menyesatkan penganut Yahudi dan mengancam cara hidup mereka.
"Kami menganggap internet itu sangat berbahaya," kata Yitzhak Goldknopf seorang rabi Yahudi ultra-ortodoks kepada akhbar The Independent pada hari Jumat 11 Disember.
"Internet adalah sesuatu yang cenderung memakan banyak mangsa."
Para rabi telah berkempen melawan penggunaan internet di antara para pengikut mereka dan memperingatkan bahawa teknologi tersebut dapat menyesatkan iman Yahudi mereka.
Poster disebar di wilayah ultra-ortodoks daerah Mea Shearim Jerusalem, yang mengandungi peringatan kepada para pengikut Yahudi agar menghindari penggunaan internet.
"Yang membuat kami cemas, komputer dengan segala macam kekejian dalamnya telah menyebabkan kebebasan tanpa pengawasan, semoga tuhan melindungi kita," kata salah satu poster yang ditandatangani oleh Penitia Kesucian Lingkungan Yahudi.
Vishnitz Hasidic kelompok ultra-ortodoks yang lain, mengancam pengikutnya dengan tidak diperkenankan untuk ikut dari sistem pendidikan Yahudi jika mereka tetap memasang sambungan internet.
Sebagian rabi yang lain mengutuk internet di dalam khutbah mereka.
"Wabak ini harus dihentikan," Yisrael Hager, seorang rabi terkemuka, mengatakan dalam sebuah khutbah baru-baru ini kepada pengikutnya.
Ultra-Ortodoks Yahudi mengikuti interpretasi ketat dari Yudaisme, mereka berjumlah 8-15 peratus daripada populasi masyarakat yahudi Israel.
Mereka hidup dalam komuniti tertutup dan umumnya menghindari televisyen, internet dan sebahagian besar bahkan menghindari untuk tidak mendengar radio.
Kehidupan mereka berkisar kod pakaian yang ketat para laki-lakinya mengenakan mantel hitam, bertopi dan janggut panjang dan wanita pula menutup kepala, lengan dan kaki.
Ultra-Ortodoks Yahudi juga memimpin aksi protes dengan tindakan kekerasan terhadap adanya kolam renang, bioskop dan institusi lain yang mereka anggap tidak bermoral.
Internet dilarang
Kempen anti internet juga diperluas mencakupi hingga laman ultra-Ortodoks.
"Banyak jiwa umat Yahudi telah jatuh ke dalam perangkap," seorang rabi, 21 tahun, mengatakan dalam kenyataan yang disampaikan kepada media hari Jumat lalu.
Para rabbi bahkan mengatakan laman yang dimaksudkan untuk komuniti ultra-konservatif mengandung "kebohongan dan kenajisan yang mengerikan."
"Baru-baru ini, laman yang disebut Haredi telah ditutup," kata kenyataan itu.
"Mereka dilarang menyebarkan fitnah, gosip, kebohongan, kenajisan dan kekejian yang mengerikan."
Meskipun demo para rabi melarang internet, namun jumlah yahudi ultra-ortodoks Israel yang online di internet semakin berkembang pesat.
Bezeq perusahaan telipon terkemuka Israel, mengatakan bahawa rumah tangga seperempat pengikut ultra-ortodoks memiliki sambungan internet.
"Pengguna internet selalu meningkat sepanjang waktu," kata Dov Povarsky editor pada laman ultra ortodoks Bechadrei Charedim.
Dia mengatakan banyak orang Yahudi yang menentang gagasan Haredi tersebut.
"[Para rabi] benar bahawa internet adalah sebuah alat yang dapat masuk ke dalam arah yang tidak diinginkan," katanya.
"Tapi itu adalah sebuah alat yang tidak dapat begitu saja diabaikan. Saya tidak berpikir mereka benar-benar mencuba untuk berhenti menggunakan internet begitu saja."(fq/iol)
-
0 comments:
Catat Ulasan