Diplomat daripada negara Barat antara yang tidak ketinggalan mengikuti perbicaraan tuduhan liwat keatas Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim, malah boleh dikatakan mereka mengawasi secara ketat sejak dimulai minggu lalu.
Anwar menjadi perhatian diplomat asing tersebut berikutan terdapat analisis mengatakan plot politik Anwar mampu melemahkan pemerintahan kerajaan sekarang.
Akibat perkembangan yang membimbangkan itu maka kerajaan Malaysia hari ini memberi peringatan kepada kerajaan asing supaya tidak mengkritik sistem kehakiman atau 'ikut campur' dalam perbicaraan tuduhan liwat keatas Anwar itu.
"Diplomat asing dan misi Malaysia harus menghormati hukum dan sistem peradilan," kata wakil menteri luar negeri, A. Kohilan Pillay kepada AFP.
"Mereka datang untuk mengikuti sidang Anwar secara dekat yang mereka inginkan, tetapi mereka harus mematuhi undang-undang dan kita tidak ikut campur dalam urusan internal kita dengan melemparkan segala macam tuduhan," katanya.
"Kes ini baru sahaja dimulai. Negara-negara asing tidak harus mengkritik sistem kehakiman Malaysia untuk memutuskan bukan menciptakan pengadilan mereka sendiri dengan membuat komentar merosakkan sistem kami." katanya.
Kata Mr Kohilan tidak ada satu negara apa pun boleh mengkritik kehakiman negara lain.
New Straits Times pada hari Senin melaporkan pidato kepada parlimen Australia oleh Mr Michael Danby, ketua sub-komite di luar negeri, katanya: "Sistem kehakiman di Malaysia sedang dimanipulasi oleh para pendukung pemerintah yang berkuasa untuk mengusir ... Anwar Ibrahim keluar dari politik nasional.
"Sistem perundangan yang menyekat politik Anwar supaya berakhir dengan cara membuat dakwaan seksual dan ia adalah penghinaan terhadap hak asasi manusia," tambahnya.
The New Straits Times memetik Mr Kohilan yang mengatakan ia akan memanggil wakil-wakil dari negara-negara dianggap sebagai campur tangan dalam urusan Anwar.
-
0 comments:
Catat Ulasan